Recent in Technology

CAWAPRES PERUBAHAN DI GODOK, AKAN KAH YANG DAPAT KURSI DITENTUKAN OLEH BERAT ISI KARDUS?


 

CAWAPRES PERUBAHAN DI GODOK, AKAN KAH YANG DAPAT KURSI DITENTUKAN OLEH BERAT ISI KARDUS?

 

ernyata Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) punya Tim Delapan, yang memuat nama Sudirman Said sebagai satu anggotanya. Tugas dari tim ini antara lain melakukan finalisasi dan menimbang segala sesuatu, sebelum memutuskan sosok calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

 

Sudirman belum lama ini merespons peringatan Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief yang menyebutkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi dukungan ke Anies Baswedan jika koalisinya tak kunjung mengumumkan bakal cawapres pada Juni.

 

"Pada saat ini tim delapan terus melakukan pendalaman untuk finalisasi baik waktu terbaik pengumuman calon wakil presiden maupun deklarasi gabungan. Semua opsi sedang ditimbang plus minusnya," kata Sudirman kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/6).

 

Bagus deh kalau KPP mengaku akan memakai pertimbangan matang sebelum menentukan bakal Cawapres biar nanti nggak melengkapi kesembronoan ketika mengusung Anies Baswedan, yang secara elektabilitas tampak semakin tidak punya harapan karena semakin merosot angkanya.

 

Semoga juga pertimbangan KPP bukan berdasarkan beratnya "isi kardus" yang mungkin menjadi penentu dari proses bargaining sosok bakal Cawapres yaz karena konon kabarnya dahulu ada sosok Cawapres yang akhirnya menyeruduk on last minutes karena isi kardusnya cukup banyak, sehingga bisa menambah logistik dari partai-partai yang berkoalisi untuk menutup kebutuhan selama masa kampanye yang akan digelar.

 

Namun, semisal benar bahwa salah satu faktor pertimbangan adalah isi kardusnya, maka bisa dipastikan duet yang akan diusung oleh KPP semakin nggak karuan, karena bakal Capresnya dipilih karena semata-mata otoritas Surya Paloh, masa nanti bakal Cawapresnya karena isi kardus?

 

Semoga saja tidak begitu. Meski kudu diakui pula bahwa pasca ditangkapnya Johnny Plate dan stagnannya elektabilitas Anies, malah cenderung menurun meskipun sudah didanai kampanye keliling Indonesia, juga dugaan seretnya dana kampanye dari PKS plus pelitnya Demokrat ... agaknya menjadi alasan yang cukup logis kalau sengitnya persaingan bakal Cawapres bagi KPP nanti akan ditentukan pula oleh faktor beratnya isi kardus yang mampu ditawarkan dan meluluhkan hati pemilik keputusan akhir, yang mungkin tak jauh dari para ketum partai.

 

Jadi, seperti biasa kita tunggu saja kelanjutan drama dari pihak KPP ini. Meski sebenarnya kita bisa menebak bakal Cawapres yang diusung tak jauh dari sosok yang selama ini sudah santer diberitakan. Paling cuma ada satu atau dua nama, nggak lebih dari itu .. karena circle kelompok ini kan tampaknya itu-itu saja. Betul?

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement