Recent in Technology

PESAN GANJAR PRANOWO: BANTENG ITU GAK CENGGENG, APA LAGI KALO DI BULLY

                        


 

PESAN GANJAR PRANOWO: BANTENG ITU GAK CENGGENG, APA LAGI KALO DI BULLY

 

Ganjar Pranowo, kandidat presiden PDI-Perjuangan, meminta ribuan kader Banteng di Banten tidak mudah putus asa dalam berjuang maupun gampang menyerah dengan godaan.

 

"Menang itu lebih enak, dan menang itu kesempatan partai ini untuk mencetak kader sebanyak-banyaknya. Banteng itu tidak bisa cengeng, kalah nangis," tuturnya, di gedung DPD PDIP Banten, Serang, Sabtu (27/5).

 

Ia pun mengaitkannya dengan pemenuhan janji politik usai terpilih. Yakni, antara lupa pada mereka yang mendukung dan memberi amanah.

 

"Atau kemudian kita cukup aspiratif berjuang, yang kadang-kadang berjuang [memenuhi aspirasi] itu menyakitkan," lanjutnya.

 

Salah satu hal yang menyakitkan dalam perjuangan itu, contohnya, adalah cercaan atau bully dari pihak lain.

 

Ganjar menceritakan sebuah kasus seorang kepala daerah di Jawa Tengah asal PDIP yang sangat militan namun hanya mengetahui bilangan sampai di angka jutaan.

 

Alhasil, kata Ganjar, kepala daerah yang tak diungkap identitasnya itu sempat kebingungan saat membacakan kertas sambutan yang berisi angka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang nilainya mencapai Rp120 miliar.

 

"Maaf, maaf, karena dipikirannya duit terbanyak itu [nominalnya] juta, maka yang tahu adalah sekian juta, padahal APBD-nya miliar," kata dia.

 

"Dikiranya Rp120 juta, tapi nolnya tambah, tapi hebatnya kader kita [menyebut] 120 titik kosong kosong kosong titik kosong kosong kosong titik kosong kosong kosong titik," sambung Ganjar.

 

Usai membacakan sambutan tersebut, kader Banteng Moncong Putih itu menjadi bahan ejekan di wilayahnya. Ganjar tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab, riilnya PDIP lah yang memimpin dan menjalankan semua yang ada di wilayah itu.

 

"Dijadikan tawanan, ejekan orang lain, tapi kita menang. Ya, kita kekurangan kader; ya, kita banyak; ya, kita kuat di lapangan, tapi kita tidak punya orang [yang kompeten] duduk di [jabatan] situ saat itu," tuturnya.

 

Lantaran itulah partai mendirikan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) PDI-Perjuangan, institusi yang pernah jadi tempat Ganjar mengajar.

 

Hingga kini, Badiklat Banteng menjadi kawah candradimuka pencetak kader unggul yang menjadi pejabat ditingkat daerah hingga pusat.

 

"Maka kemenangan 1999 di evaluasi, dan kita kaderisasi dari level pratama, madya, utama, guru kader sampai khusus kader perempuan," jelasnya.

 

Tak ketinggalan, Ganjar pun berbicara mengenai sulitnya mempertahankan prinsip dan sikap karena ada godaan yang sangat besar.

 

"Karena ini di Banten, tentu yang tahu bapak, ibu, kawan-kawan semua. Tapi percayalah, tidak mudah mempertahankan prinsip, mempertahankan sikap, godaannya besar sekali," terangnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement