TANGANI GEMPA CIANJUR, JOKOWI DAN JAJARANNYA
SIAP BANGUN 200 RUMAH TAHAN GEMPA
Sebagai
upaya agar penanganan dampak gempa Cianjur lebih efektif, kegiatan tanggap
darurat bencana dengan rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan secara
simultan.
Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy menyatakan, hingga saat ini pemerintah terus melakukan pendataan rumah
yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat. Ia memerintahkan pihak terkait
melakulan pendataan secepat mungkin agar dapat segera dilakukan tahap
rehabilitasi dan rekonstruksi.
Adapun
menurut data dari BNPB per 30 November 2022, sudah terverifikasi sebanyak
17.864 rumah rusak dari seluruh kategori rusak berat, rusak sedang, rusak
ringan (RB, RS, RR) termasuk 190 rumah ibadah, 14 faskes, 511 fasilitas
pendidikan, 17 kantor gedung dan 2 jembatan rusak.
“Kita
lakukan di tahap 1 sebanyak 8.341 rumah yang akan segera diperbaiki,” ujarnya
saat memimpin rapat tingkat menteri (RTM) Penanganan Darurat dan Persiapan
Penanganan Pasca Bencana Gempa Cianjur, di Kantor Kemenko PMK, Kamis (1/12).
Turut hadir
secara luring dan daring dalam RTM, Dirjen Cipta Karya PUPR Diana Kusumastuti,
SAM PUPR Endra S, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto, Dirjen
Anggaran Kemenkeu Putut Hari Satyaka, Deputi III BNPB Mayjen TNI Fajar
Setiawan, Deputi IV BNPB Jarwansah, Waasops Panglima TNI Marsma TNI Dr. Budi
Achmadi, Asops Kapolri Irjen Pol. Agung Setya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu
Ruzhanul Ulum, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Asisten Bupati Cianjur Herman,
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Kalaska BPBD dari beberapa Kab/Kota di Jabar,
dan perwakilan lainnya.
Dalam
pemaparannya, Menko PMK menambahkan, untuk mendukung perbaikan rumah dan
fasilitas umum yang rusak, perlu dilakukan segera pembersihan puing-puing
bangunan runtuh yang dikoordinir oleh BNPB dengan melibatkan TNI dan Polri.
“Kemudian
dalam penggunaan Dana Siap Pakai (DSP) untuk tahap rehab rekon agar dilakukan
dengan cara efisien, efektif, dan akuntabel dan sesuai dengan peraturan &
perundangan yang ada,” ujarnya.
Mengingat
sifat bantuan dari pemerintah pusat adalah stimulan. Perlu ada prinsip keadilan
untuk bantuan tambahan dari pemkab, pemkot, pemda atau lembaga filantropi
lainnya.
“Jika ada
ormas, yayasan, dan lainnya ingin membantu pembangunan rumah baru, maka harus
berkoordinasi dengan KemenPUPR, Pemda, Pemkab dan Pemkot,” kata Muhadjir.
Sementara
itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) Basuki Hadimuljono
mengatakan, pada perbaikan tahap awal juga akan dibangun rumah untuk 200 kepala
keluarga di lokasi yang baru (relokasi) dengan tipe 36 dengan luas tanah 90 m².
“Beberapa
rumah yang berada di lahan merah itu kan harus direlokasi, tahap pertama sudah
kami siapkan 2,5 ha. Sudah land clearing dan akan kita stok rumah tahan gempa
dengan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat),” kata Basuki.
Lanjutnya,
semua bangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti rumah sakit,
fasilitas pendidikan, kantor dan lainnya juga akan diperbaiki oleh PUPR.
“Mudah-mudahan
minggu depan sudah kita perbaiki. Selain itu, untuk TPA yang ada di lahan merah
juga akan kami relokasi dan lahannya sudah ada di daerah Cikalong,” tuturnya.
0 Komentar