Recent in Technology

SENTILAN PEMIMPIN TUKANG NGIBUL, ANIES: SAYA KOK SEPERTI BERKACA YA


 

SENTILAN PEMIMPIN TUKANG NGIBUL, ANIES: SAYA KOK SEPERTI BERKACA YA

 

Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwenda (54), mengungkit janji Anies Baswedan saat masih menjadi Gubernur DKI soal hunian Kampung Susun Bayam. Asep mengatakan saat itu Anies berjanji warga bisa segera menempati Kampung Susun Bayam.

 

"Janji Anies, ya warga segera bisa masuk," kata Asep di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).

 

Asep mengungkapkan, sebelum pergantian Gubernur DKI, warga berharap sudah dapat masuk ke Kampung Susun Bayam. Namun sampai saat ini warga belum dapat menghuni KSB karena kendala tarif sewa.

 

"Mengenai yang lain-lain itu, kita belum masuk arah situ. Jadi, ya kita harapkan waktu itu pas Pak Anies sebelum lengser kita sudah bisa masuk. Ternyata, Pak Anies sampai sekarang, berapa hari ini nggak menjabat kita belum bisa masuk," ujarnya.

 

Lebih lanjut, Asep mengatakan saat ini warga membangun tenda di depan rusun JIS. Namun sebagian dari mereka memilih mengontrak.

 

"Kami ngontrak, ada juga yang tinggal di tenda, tenda yang di depan rusun JIS, di KSB. Kita bikin tenda di sana udah seminggu dan mereka nggak kuat," ujarnya.

 

Asep mengatakan sampai saat ini belum dihubungi lagi oleh pihak JakPro untuk kepastian menghuni Kampung Susun Bayam. Dia mengatakan tidak lagi percaya dengan orang Jakpro selain direksi.

 

"Belum ada (menghubungi) tapi mereka sepertinya sudah saling komunikasi. Karena terus terang, kemarin pun kalaupun yang menerima kita orang JakPro di dalam, kita nggak mau masuk," kata Asep.

 

"Nggak menerima, kita udah capek sama orang JakPro, kecuali Dirutnya, ya. Kalau cuma karyawan-karyawan biasa, nggak bisa ada satu keputusan, percuma," sambungnya.

 

Asep mengaku belum bertemu dengan Iwan Takwin selaku Dirut baru Jakpro. Dia berharap Dirut JakPro yang baru dapat berpihak kepada warga.

 

"Kalau yang baru, kita belum tau nih. Sejauh mana keberpihakan ke masyarakat kecil. Kita belum tau," ujarnya.

 

Asep menuturkan warga merupakan calon penghuni KSB yang sah. Dia mendesak Pemprov DKI dan JakPro untuk segera memberikan kunci hunian.

 

"Gini ya secara mekanisme administrasi, memang kita menyelesaikan dulu surat menyurat, tanda tangan segala macam. Memang mekanismenya seperti ituh. Tapi perlu diingat, kita ini calon penghuni yang sudah terverifikasi. Kita udah ada SK, kita juga udah punya nomor hunian, peresemian kemarin kita diundang, artinya kita udah jadi bagian di dalam situ," tuturnya.

 

Sebelumnya, warga Kampung Bayam kembali menggelar aksi di Balai Kota DKI hari ini. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi sampai menerima kunci hunian Kampung Susun Bayam.

 

Jakpro mengatakan warga dapat menghuni Kampung Susun Bayam kapan saja. Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarief menyebut KSB dapat dihuni setelah melakukan penandatanganan perjanjian dengan JakPro dan paguyuban pengelolaan lingkungan KSB.

 

"Pada prinsipnya kapan saja warga bisa menghuni KSB, jika sudah sepakat dengan isi perjanjian secara tertulis dengan pihak Jakpro dan paguyuban atau koperasi," ujar Syachrial dalam keterangannya, Sabtu (26/11).

 

Syachrial mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses peralihan pengelolaan KSB ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Dia menyebut JakPro memiliki SLA atau standar layanan untuk KSB selama proses transisi berlangsung.

 

"Tujuannya agar warga berperan aktif menjaga keberlanjutan lingkungan KSB," katanya.

 

Warga sendiri meminta tarif sewa Kampung Susun Bayam sebesar Rp 200 ribu. Sementara itu, tawaran dari Jakpro tarif sewa mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu. Hingga saat ini warga dengan Jakpro belum sepakat tarif sewa.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement