JOKOWI SERAHKAN LANGSUNG GANTI RUGI 8.000 RUMAH KORBAN GEMPA CIANJUR PEKAN DEPAN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyerahkan secara langsung bantuan bagi korban gempa di Cianjur pada pekan depan. Bantuan berupa ganti rugi rumah korban gempa Cianjur itu akan disampaikan pada Senin (5/12/2022).
"Ganti rugi nanti Insya Allah hari Senin Bapak Presiden akan menyerahkan bantuan langsung untuk perbaikan rumah, mulai dari rusak rumah ringan, sedang, berat yang sudah terverifikasi. Untuk rombongan pertama ini sekitar 8.000 yang nanti akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Dia menjelaskan, pemberian bantuan langsung oleh Presiden Jokowi itu sebagai wujud memberikan semangat langsung agar para korban gempa tetap melanjutkan hidupnya.
"Ini karena untuk segera menggairahkan masyarakat. Kan kalau masyarakat sudah dapat langsung dari Pak Presiden, kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup. Mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama," tuturnya.
Lebih lanjut Muhadjir mengatakan, pemberian bantuan ganti rugi akan diberikan pada tahap pertama untuk 8.000 dari sekitar 60.000 rumah yang rusak akibat gempa Cianjur.
"Itu masih dalam proses verifikasi. Kalau yang kemungkinan itu sekitar 60 ribu, baik ringan, sedang maupun berat. Tapi nanti kan setelah didata kemudian diverifikasi dulu, dipastikan,” katanya.
“Apakah memang sesuai dengan daftar yang disampaikan dari pihak kelurahan itu memang sesuai. Dan kita sudah melibatkan perguruan tinggi lalu Kementerian PUPR dan BNPB, utamanya perguruan tinggi yang punya fakultas teknik sipil," sambungnya.
Muhadjir menambahkan, pemerintah juga memfokuskan pada perbaikan fasilitas umum khususnya pada sektor pendidikan.
"Sekarang sudah mulai kita tangani untuk fasum, utamanya di sektor pendidikan. Sehingga jangan sampai pendidikannya berlama-lama terbengkalai, baik nanti ada sekolah-sekolah sementara atau darurat, maupun untuk menangani sekolah-sekolah madrasah," pungkas Muhadjir.
0 Komentar