ANIES GAGAL NYAPRES, KARENA PARPOL KOALISI
BELUM ADA YANG DEAL
Manuver
Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem
dinilai kepentok, karena kondisi partai-partai yang berencana membentuk koalisi
untuk mendukungnya, saat ini belum ikut bekerja secara maksimal.
Begitu
analisis Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, saat
dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/11).
"Anies
memang belakangan ini gencar safari, tetapi Anies seperti kerja sendirian.
Parpol-parpol yang berencana berkoalisi mengusungnya terlihat masih belum all
out," ujar Igor.
Menurutnya,
ada beberapa alasan partai-partai yang berencana membentuk koalisi mengusung
Anies tak kunjung optimal membantu mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan
kerja-kerja politiknya di lapangan.
Salah
satunya, disebutkan Igor, adalah terkait dengan lobi-lobi penentuan calon wakil
presiden (cawapres) yang akan menemani Anies pada Pilpres 2024 mendatang oleh
Partai Nasdem bersama dengan PKS dan Partai Demokrat.
"Padahal
peluang Anies bisa maju sebagai capres 2024 akan deadlock jika PKS atau
Demokrat batal merapat dengan koalisi perubahan bersama Nasdem," tuturnya.
Di samping
itu, Igor memandang individu Anies sebagai capres masih rentan jika tidak
disokong oleh sejumlah partai politik.
Pasalnya,
yang dia catat Anies punya tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang terus
mengalami peningkatan, sama dengan sejumlah tokoh lainnya. Ditambah satu faktor
lainnya yang turut mempengaruhi.
"Tingkat
popularitas Anies memang tinggi bersama Prabowo, Ganjar, Erick Thohir atau
Ridwan Kamil. Tetapi tingkat ketidaksukaan Anies juga paling tinggi ketimbang
figur lainnya tersebut," urainya.
"Tentu
Ini merepotkan dan membatasi ruang gerak dari Anies itu sendiri," demikian
Igor menambahkan.
0 Komentar