Meskipun harga bahan bakar minyak (BBM)
naik, masyarakat tetap menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo
(Jokowi).
Dari survei yang dilakukan Indikator
Politik Indonesia (IPI) pada 5-10 September 2022, menemukan approval rating
Presiden Jokowi masih cukup tinggi setelah kenaikan harga BBM. Hal itu terlihat
dari masyarakat yang menyatakan merasa puas dan sangat puas terhadap kinerja
Jokowi sebagai presiden yang mencapai 62,6%.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif
IPI Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan rilis survei nasional bertajuk
“Kenaikan harga BBM, Pengalihan Subsidi BBM dan Approval Rating Presiden”
secara daring, Minggu (18/9/2022).
Burhanuddin menerangkan, ada sebanyak
16,3% masyarakat menyatakan sangat puas dan 46,3% menyatakan cukup puas
terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden. Dengan kata lain, masyarakat yang
menyatakan puas atau cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai
hampir 63%.
Sedangkan yang kurang puas ada sebanyak
27,2% dan yang tidak puas sama sekali ada sebanyak 8,1%. Bila ditotal
masyarakat yang menilai kinerja Presiden Jokowi tidak memuaskan ada sebanyak
35,3%.
Survei ini dilakukan dengan target
populasi adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah
menikah dan memiliki telepon atau handphone sekitar 83% dari total populasi
nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui
metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui
proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.215
responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak,
validasi, dan skrining. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9% pada
tingkat kepercayaan 95%, asumsi sampel random sampling. Wawancara dengan
responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
0 Komentar