Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua anggaran belanja kementerian/lembaga
digunakan untuk membeli produk buatan dalam negeri.
"Bapak
Presiden minta untuk tahun 2022 ini seluruh kementerian lembaga fokus
merealisir belanja pemerintah dan terutama dipakai untuk membeli produk-produk
lokal," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers
usai Sidang Paripurna Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8/2022).
Agar
transaksi ekonomi ini menimbulkan efek domino pada perekonomian di sisa tahun
2022. Sehingga motor ekonomi di kuartal III dan IV bisa bergerak lebih agresif,
minimal sama dengan pertumbuhan kuartal II-2022.
"Ini
semuanya akan bisa mendukung pembelian ekonomi yang makin kuat di kuartal
ketiga dan kuartal keempat pada saat lingkungan global sedang mengalami
kecenderungan gejolak," kata dia.
Sri Mulyani
menuturkan sekarang, perekonomian Indonesia sudah mencapai level sebelum
pandemi. Baik dihitung dari sisi level pertumbuhan tahun 2021 maupun 2022.
Sementara dari sisi defisit APBN masih relatif moderat.
"Ekonomi
Indonesia tahun 2022 ini sebetulnya sudah dalam posisi yang sangat baik dan
harus terus dipertahankan pada semester 2," kata dia.
Sebagaimana diketahui pertumbuhan ekonomi di
kuartal kedua berhasil mencapai 5,44 persen. Bendahara negara ini menilai
pertumbuhan yang sangat impresif tinggi terjadi karena tahun lalu pada kuartal
kedua itu pertumbuhannya cukup tinggi di level 7,1 persen.
"Jadi
base linenya sudah tinggi tahun lalu di kuartal kedua dan tahun ini tetap bisa
tumbuh di atas 5 persen. Bahkan di atas perkiraan optimis kami yaitu 5,2 persen
tapi ternyata realisasinya 5,44 persen," tuturnya.
Untuk itu,
pertumbuhan yang cukup kuat ini harus dijaga terus. Terutama dari faktor-faktor
yang mendukungnya dari sisi domestik, karena lingkungan globalnya akan tidak
pasti. "Seperti kita ketahui faktor dalam negerinya adalah konsumsi dan
investasi serta belanja pemerintah," pungkasnya.
Presiden
Jokowi secara resmi meresmikan transformasi gedung Sarinah, Kamis (14/7). Dalam
peresmian itu Presiden Jokowi memberi apresiasi tinggi atas kerja keras
Kementerian BUMN dan seluruh pihak yang telah menuntaskan transformasi gedung
baru Sarinah.
"Saya
senang sekali. Produk-produk lokal dikurasi dengan sangat teliti dipajang dan
dipamerkan dengan penataan sangat detail sekali. Kerja-kerja profesional
seperti ini yang kita mesti apresiasi dan hargai. Inilah the new Sarinah yang
telah bertransformasi," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya, Kamis
(14/7/2022).
Jokowi
secara simbolis meresmikan gedung Sarinah dengan didampingi Presiden Kelima
Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir,
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koperasi dan UMKM Teten
Masduki.
Dalam
kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa proses
transformasi Sarinah dilakukan secara detail, serius, dan sungguh-sungguh.
Erick bersyukur, kerja keras yang dilakukan sejak 2019 telah berhasil membuat
Sarinah kembali menjadi destinasi utama di Jakarta.
"Sarinah
merupakan sejarah yang hampir terlupakan. Kini Sarinah setelah dipugar dan
beroperasi sejak lima bulan lalu total telah dikunjungi 5 juta masyarakat.
Sarinah menjadi salah satu destinasi utama masyarakat yang mengunjungi
Jakarta" ujar Erick.
Erick pun
menjelaskan bahwa konsep Sarinah baru ini mengadaptasi semangat zaman. Semangat
zaman ini, kata Erick tidak melupakan sejarah dan tujuan Bung Karno dalam
membangun gedung Sarinah yakni sebagai sarana untuk memasarkan produk lokal
Indonesia ke dunia. Oleh karena itu, Erick bersama Kementerian BUMN telah
menyiapkan konsep Sarinah Thamrin sebagai megastore atau toko utama.
"Tapi
kita juga akan membangun mini-mini Sarinah di setiap airport di Indonesia. Kita
dorong UMKM agar kelasnya naik," ujar Erick.
Erick
menjelaskan bahwa di Gedung Sarinah baru telah bergabung 500 UMKM dari seluruh
Indonesia. Seluruh produk UMKM lokal itu dikurasi dengan sangat ketat.
"Kita cukup ketat untuk kurasi agar standarnya tinggi. Ini agar produk
UMKM kita dapat bersaing di pentas global," ujar Erick.
0 Komentar